Perkembangan Internet dan umumnya pada dunia
maya tidak selamanya menghasilkan
hal-hal yang postif. Salah satu hal negatif yang merupakan efek sampingannya
antara lain adalah kejahatan di dunia maya atau cybercrime.
CyberCrime atau biasa disebut dengan
kejahatan dunia maya merupakan istilah yang mengacu kepada aktivitas kejahatan
dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara lain adalah
penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit/carding,
confidence fraud, penipuan identitas, pornografi anak, dan lain lain oleh
hacker dengan alas an tertentu.
JENIS-JENIS CYBERCRIME
1. Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah “carder”. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya.
2. Hacking adalah menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
3. Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk “cracker” adalah “hacker” bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan “carder” yang hanya mengintip kartu kredit, “cracker” mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus untuk menikmati hasilnya.
4. Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
1. Carding adalah berbelanja menggunakan nomor dan identitas kartu kredit orang lain, yang diperoleh secara ilegal, biasanya dengan mencuri data di internet. Sebutan pelakunya adalah “carder”. Sebutan lain untuk kejahatan jenis ini adalah cyberfroud alias penipuan di dunia maya.
2. Hacking adalah menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya.
3. Cracking adalah hacking untuk tujuan jahat. Sebutan untuk “cracker” adalah “hacker” bertopi hitam (black hat hacker). Berbeda dengan “carder” yang hanya mengintip kartu kredit, “cracker” mengintip simpanan para nasabah di berbagai bank atau pusat data sensitif lainnya untuk keuntungan diri sendiri. Meski sama-sama menerobos keamanan komputer orang lain, “hacker” lebih fokus pada prosesnya. Sedangkan “cracker” lebih fokus untuk menikmati hasilnya.
4. Defacing adalah kegiatan mengubah halaman situs/website pihak lain, seperti yang terjadi pada situs Menkominfo dan Partai Golkar, BI baru-baru ini dan situs KPU saat pemilu 2004 lalu. Tindakan deface ada yang semata-mata iseng, unjuk kebolehan, pamer kemampuan membuat program, tapi ada juga yang jahat, untuk mencuri data dan dijual kepada pihak lain.
5. Phising adalah kegiatan
memancing pemakai komputer di internet (user) agar mau memberikan informasi data
diri pemakai (username) dan kata sandinya (password) pada suatu website yang
sudah di-deface.Phising biasanya diarahkan kepada pengguna online banking.
Isian data pemakai dan password yang vital.
6. Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk e-mail atau junk e-mail alias “sampah”.
6. Spamming adalah pengiriman berita atau iklan lewat surat elektronik (e-mail) yang tak dikehendaki. Spam sering disebut juga sebagai bulk e-mail atau junk e-mail alias “sampah”.
Kali ini saya akan menjelaskan
tentang skimming, yaitu kasus yang terdapat di dalam jenis cybercrime
phishing. Apa itu card skimming? Card skimming adalah tindakan
pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang
terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal.Skimming adalah
salah satu jenis penipuan phishing.
Pelaku bisa mendapatkan data nomor kartu
kredit atau debit korban menggunakan metode sederhana seperti halnya fotokopi
atau metode yang lebih canggih seperti menggunakan perangkat elektronik kecil (skimmer)
untuk menggesek kartu lalu menyimpan ratusan nomor kartu kredit korban.
Tujuan pelaku melakukan penipuan ini adalah untuk mencuri rincian data sehingga mereka dapat mengakses rekening korban. Modus penipuannya biasanya dengan menggesekkan kartu kredit atau debit melalui card reader untuk merekam informasi dari strip magnetik kartu Anda.
seperti kasus kejahatan perbankan dengan modus card skimming terbaru yang terjadi di Indonesia adalah, kasus ditangkapnya enam warga negara malaysia oleh Mabes Polri bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan Ham. Enam warga negara malaysia ini merupakan sindikat pembobol ATM dengan menggunakan modus card skimming.
Tujuan pelaku melakukan penipuan ini adalah untuk mencuri rincian data sehingga mereka dapat mengakses rekening korban. Modus penipuannya biasanya dengan menggesekkan kartu kredit atau debit melalui card reader untuk merekam informasi dari strip magnetik kartu Anda.
seperti kasus kejahatan perbankan dengan modus card skimming terbaru yang terjadi di Indonesia adalah, kasus ditangkapnya enam warga negara malaysia oleh Mabes Polri bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan Ham. Enam warga negara malaysia ini merupakan sindikat pembobol ATM dengan menggunakan modus card skimming.
Mereka Berhasil menguras 112 rekening nasabah Bank Cental Asia di
Jakarta dan Bandung. Total kerugian Nasabah mencapai 1,25 Milayard
Lebih.(tempo.co.id maret 2014).
Menurut Direktur Tindak Pidana
Ekonomi Khusus Markas Besar Kepolisian RI,Brigadir Jenderal Arief Sulistyanto
di kantornya, Senin, 3 Maret 2014, modus yang digunakan oleh komplotan ini
adalah dengan memasang skimmer dan kamera pengintai di mesin ATM. Skimmer
digunakan untuk mencuri data data penting yang ada di kartu ATM korban,
sementara kamera pengintai digunakan untuk mencuri nomor pin korban.
Yang cukup menarik adalah modus
pembobotan ATM tersebut dilakukan di beberapa ATM yang ada di rumah sakit-rumah
sakit besar di Jakarta dan Bandung. Yaitu di ATM Rumah Sakit Boromeus Bandung
pada tanggal 8 Februari 2014, di ATM Rumah sakit Pondok Indah Jakarta pada
tanggal 13 Februari 2014, di ATM Rumah Sakit Husada Jakarta pada tanggal 14
Februari 2014, di ATM Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk Jakarta pada tanggal 15
Februari 2014. Dilihat dari seluruh kejadian tersebut semuanya dilakukan di ATM
ATM yang ada di rumah sakit, tentu saja itu juga merupakan bagian dari modus
operasi yang sudah mereka rencanakan dengan matang. Pasti ada pertimbangan
tersendiri dengan memilih ATM ATM yang ada di rumah sakit rumah sakit besar di
Jakarta dan Bandung.
Kasus ini terbongkar setelah ada
laporan dari beberapa orang nasabah bank BCA yang menjadi korban. Dan juga dari
rekaman cctv tanggal 5 - 15 Februari di ATM ATM yang diduga menjadi tempat
pembobolan atm tersebut. Dari 6 pelaku yang tertangkap, yaitu Khor Chee Sean
(26), Saw Hing Woo (27), Teh Chen Peng (24), Lee Chee Kheng (31) Ong Lung Win
(24) dan Ooi Choo Aun (42), masih ada 15 orang yang masih buron, 5 orang
diantaranya diduga masih ada di Indonesia.
Para pelaku akan dikenakan pasal 30
Undang undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik
atau UU ITE. Pada pasal tersebut terdapat aturan secara khusus tentang tindak
pidana mengakses, menjebol, dan mengambil suatu informasi/ sistem elektronik
yang dimiliki oleh orang lain. Selain pasal tersebut para pelaku juga akan
dikenakan pasal KUHP pasal 363 tentang pencurian, dan juga terancam pasal 8
tahun 2010 tentang pencucian uang.
Beikut ini video berita tentang
kasus tersebut:
[kml_flashembed
movie="http://www.youtube.com/v/xn2t75BfArc" width="425"
height="350" wmode="transparent" /]
Presiden Direktur Bank BCA Jahja
Setiaatmadja menyatakan sudah mengganti semua kerugian dari nasabah yang
menjadi korban kejahatan tersebut. Sebanyak 112 nasabah yang sudah melapor
bahwa mereka telah menjadi korban kejahatan tersebut. Masih ada kemungkinan
korban korban lain yang belum melapor.
Kasus kejahatan Card skimming lain
yang terjadi yaitu ditangkapnya GW alias HG yang tertangkap di Sidoarjo. Kepala
Divisi Humas Polri Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan, tersangka mengaku
membeli skimmer di Singapura.
Aritonang mengatakan tersangka bernama GW alias YA alias HG yang tertangkap di
Sidoarjo, Jawa Timur merupakan satu-satunya tersangka yang mengaku membeli
skimmer di Singapura. Sejumlah tersangka lain yang tertangkap mengaku bahwa
membeli skimmer dari rekannya yang ada di Indonesia.
Polri hingga kini telah menangkap
sekitar 40 orang tersangka kasus pembobolan mesin ATM. Sebanyak 26 tersangka
dinyatakan sebagai buron. Diantara para buron, empat tersangka kabur ke luar
negeri termasuk satu orang WN Bulgaria. Karena itulah, Polri menduga ada
jaringan internasional yang ikut bermain dalam kasus pembobolan ATM di
Indonesia.
Hingga kini, Polri berhasil
mengungkap kasus pembobolan ATM di Bali, Jakarta, Samarinda dan Jakarta. Di
Bali, polisi menerima 46 laporan dengan kerugian sekitar Rp5 miliar. Tidak
hanya bank swasta nasional dan bank milik negara yang dibobol tapi juga bank
asing yang menjadi sasaran pembobolan di Bali mulai 16 hingga 19 Januari 2010.
Di Jakarta para tersangka
pembobolan ATM menggunakan skimmer yang dipasang di mesin pembaca kartu (EDC)
di kasir toko dan pusat perbelanjaan. Di Samarinda, Polri juga menerima kasus
pembobolan ATM lewat EDC di salah satu hotel hingga menyebabkan kerugian Rp4,7
miliar. Sedangkan di Yogyakarta, polisi menangkap satu tersangka kasus
pembobolan ATM dengan kerugian Rp1,56 miliar.
Menurut pakar keamanan, Robert
Siciliano, skimming bukan lagi hal baru karena telah ada sejak 10
tahun yang lalu. Hal yang berubah adalah teknologi yang digunakan penjahat
menjadi lebih baik setiap tahunnya. Karena itu konsumen diimbau untuk selalu
berhati-hati.
Pada dasarnya, pelaku skimming ATM menggunakan dua perangkat untuk mengetahui PIN dan data kartu. Satu perangkat diletakkan di dekat Anda memasukkan kartu ATM, kemudian membaca garis magnetik dan nomor akun. Selain itu biasanya juga terdapat kamera tersembunyi untuk mengetahui PIN. "Penjahat bisa mendapatkan data secara real time. Mereka bisa saja berada di dalam mobil dengan laptop untuk mengakses perangkat tersebut," jelasnya.
Pada dasarnya, pelaku skimming ATM menggunakan dua perangkat untuk mengetahui PIN dan data kartu. Satu perangkat diletakkan di dekat Anda memasukkan kartu ATM, kemudian membaca garis magnetik dan nomor akun. Selain itu biasanya juga terdapat kamera tersembunyi untuk mengetahui PIN. "Penjahat bisa mendapatkan data secara real time. Mereka bisa saja berada di dalam mobil dengan laptop untuk mengakses perangkat tersebut," jelasnya.
1. Hati-hati saat menekan PIN
Meski tidak ada orang lain saat berada di ATM, Anda tetap harus selalu waspada. Kamera tersembunyi bisa saja sedang memantau aktivitas, termasuk mengetahui password Anda.
Karena itu, saat menekan PIN ATM, Anda harus menutupnya dengan tangan. Hal ini bisa mencegah pencuri mengetahui PIN Anda.
2. Perhatikan lokasi ATM
Hindari menggunakan ATM di daerah redup dan malam hari. Hindari ATM di toko-toko ritel atau restoran, hal ini karena perangkat skimming pernah ditemukan di ATM yang berada di sebuah toko populer di Florida.
Selain itu, ATM di bandara juga rentan terhadap aksi pencurian. ATM yang berada di luar Bank juga menjadi target pencuri. Sebaiknya juga jangan terlalu sering ke ATM. "Semakin sering ke ATM, maka akan ada resiko," kata Siciliano.
3. Periksa saldo rekening secara teratur
Anda harus memeriksa saldo rekening secara teratur. Dengan begitu Anda bisa segera mengetahui jika ada transaksi penarikan uang yang aneh. Pengguna kartu kredit biasanya lebih mudah mengetahui bahwa telah menjadi korban kejahatan. Karena tagihan kartu kredit biasanya selalu dikirimkan secara teratur.
4. Perhatikan kondisi ATM
Anda harus memperhatikan dengan seksama ATM untuk memastikan keaslian slot kartu dan bukan tempelan. Terutama ketika sejumlah orang merasakan keanehan ketika memasukkan kartu ke ATM.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar