Penemu
4G
Siapa sangka teknologi jaringan 4G yang saat ini
menjadi sedang menjadi perbincangan hangat karena kecepatan datanya yang sangat
cepat tersebut, ternyata penemu 4G adalah orang Indonesia. Dia adalah
Khoirul Anwar, seorang profesor muda asal Kediri Jawa Timur.
|
Penemu 4G (Prof. Dr. Khoirul Anwar)
|
Prof. Dr. Khoirul Anwar, demikian nama lengkap dan
gelar yang menempel pada dirinya saat ini. Ia merupakan seorang ilmuwan top di
Jepang yang berasal dari Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten
Kediri, Jawa Timur. Khoirul Anwar adalah lulusan cumlaude Teknik Elektro,
Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000. Setelah itu kemudian dia
melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan
memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doctor di tahun 2008.
Profesor muda kelahiran 1978 itu menemukan metode
komunikasi yang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit dalam keterbatasan
kanal komunikasi dalam hal ini penemu 4G. Ia mengurangi daya
transmisi, hasilnya kecepatan data yang dikirim meningkat tajam. Sistem
ini mampu menurunkan energi sampai 5dB atau 100 ribu kali lebih kecil dari yang
diperlukan sebelumnya," Demikian diungkapkan sang Profesor Khoirul Anwar.
Ternyata penemuan hebat putra dari almarhum Sudjianto dan Siti Patmi ini
terinspirasi dari film animasi Dragon Ball, sebuah film animasi dari
Jepang yang kerap ia tontonnya sejak remaja.
Ketika Goku (tokoh utama Dragon Ball) akan
melayangkan Spirit Ball yang merupakan jurus terdahsyatnya, Goku akan menyerap
semua energi makhluk hidup di alam sehingga menghasilkan energi yang luar
biasa," katanya. Konsep itu, kemudian dia formulasikan dalam rumus
matematika untuk diterapkan pada penelitian oleh Khoirul Anwar. Jurus Spirit
Ball dianalogikan sebagai turbo equalizer yang mampu mengumpulkan seluruh energi
dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk
melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang.
Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel,
tak perlu lagi diperisai oleh guard interval untuk menjaganya kebal terhadap delay,
pantulan, dan interferensi. Padahal awalnya hal itu dianggap tak mungkin di
dunia telekomunikasi," katanya. Lebih lanjut Khoirul mengatakan
bahwa guard interval merupakan sesuatu yang tidak berguna di perangkat
penerima. Selain hanya untuk pembatas, mengirimkan power untuk sesuatu yang
tidak berguna adalah sia-sia, demikian ucap suami dari Sri Yayu Indriyani.
Metode ala jurus Dragon Ball ini bisa dibilang mampu memecahkan masalah
transmisi nirkabel. Apalagi temuan ini bisa diterapkan pada hampir semua sistem
telekomunikasi, termasuk di jaringan GSM, CDMA, dan cocok untuk diterapkan pada
sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah.
Menurut Khoirul, dalam penerapannya metode ini mampu
menjawab masalah telekomunikasi di kota besar yang punya banyak gedung pencakar
langit maupun di daerah pegunungan. Sebab di daerah itu biasanya gelombang yang
ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang," katanya. Tak
heran bila temuan ini menghasilkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young
Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular
Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010 lalu
di Taiwan.
Hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan
oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga
tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology. Dengan
digunakannya teknologi ini oleh industri, Khoirul berhak mendapatkan royalti.
Dan sebagai bentuk penghargaan terhadap orang tuanya, royalti pertamanya dia
berikan kepada sang ibu di Kediri. Awal pendidikan Ini bukan sukses pertama
bagi Khoirul. Pada 2006 lalu, ia juga telah menemukan cara mengurangi daya
transmisi pada sistem multicarrier seperti Orthogonal Frequency-division
Multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier Code Division Multiple Access (MC-CDMA).
Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code
menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat
rendah. Dengan metode ini ia bias mengurangi fluktuasi daya. Maka peralatan
telekomunikasi yang digunakan tidak perlu menyediakan cadangan untuk daya yang
tinggi. Belakangan, temuan ini ia patenkan. Teknik ini telah dipakai oleh
perusahaan satelit Jepang. Dan yang juga membuatnya kaget adalah, sistem
telekomunikasi 4G ternyata sangat mirip dengan temuan yang ia patenkan itu.
Namun,
Khoirul tak pernah lupa dengan asalnya. Hasil royalti paten pertamanya itu ia
berikan untuk ibunya yang kini hidup bertani di Kediri. Ini adalah sebagai
bentuk penghargaan saya kepada orang tua, terutama Ibu, demikian diucapkan oleh
Khoirul Anwar.
Ketika dia melanjutkan SMA di Kediri, tiba-tiba ada
orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Begitu pula saat ia meneruskan
kuliah ITB di Bandung, selama 4 tahun ia selalu mendapatkan beasiswa.
"Orang tua saya tidak perlu mengirimkan uang lagi, kata Khoirul mengenang
masa lalunya. Otaknya yang moncer terus membawa Khoirul ke pendidikan yang
lebih tinggi.
Ia mendapatkan beasiswa S2 dari Panasonic, dan
selanjutnya meneruskan kuliah S3 dari salah satu perusahaan Jepang.
"Alhamdulillah, meski saya bukan dari keluarga kaya, tetap bisa sekolah
sampai S3. Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pemberi
beasiswa," katanya. Tak pernah lupa Indonesia Sukses di negeri orang tak
membuatnya lupa dengan tanah kelahiran. "Suatu saat saya juga akan tetap
pulang ke Indonesia.
Setelah meraih ilmu yang banyak di luar
negeri," kata Khoirul. Di luar kehidupannya sebagai seorang periset
atau peneliti, Khoirul juga mengajar dan membimbing mahasiswa master dan
doktor. Kedalaman pengetahuan agama pria yang sempat menjadi takmir masjid di
SMA-nya itu, juga membawanya sering didaulat memberi ceramah keagamaan di
Jepang, bahkan kerap dipercaya menjadi khatib saat pelaksanaan Shalat Ied.
Tak hanya itu, Khoirul juga kerap diundang
memberikan kuliah kebudayaan Indonesia. "Keberadaaan kita di luar negeri
tak berarti kita tidak cinta Indonesia, tapi justru kita sebagai duta
Indonesia," kata dia. Selama mengajar kebudayaan Indonesia, ia banyak
mendengar berbagai komentar tentang tanah airnya. Ada yang memuji Indonesia,
tentu, ada pula yang menghujat. Untuk mereka yang sering menghujat, ia biasanya
menjawab dalam bahasa Jepang: Indonesia ha mada ganbatteimasu (Indonesia sedang
berusaha dan berjuang).
Ingin Pulang ke Indonesia
Berkat
temuannya, kini internet berkecepatan tinggi bisa dirasakan banyak orang. Meski
mungkin sebuah ironi, di saat Indonesia baru kedatangan 4G LTE, negara lain
banyak yang sudah merasakan manfaatnya sejak beberapa tahun lalu. Padahal
penemu teknologinya justru putra Indonesia.
Yang
membuat iri, di Jepang misalnya, negeri tempat Khoirul menimba ilmu dan
mempresentasikan 4G LTE pertama kali, sudah punya jaringan seluler super cepat
yang bisa dinikmati bahkan di daerah pegunungan.
“Jaringan
2G tidak lagi digunakan pada 2012, yakni ketika 99% total pengguna layanan
telekomunikasi bermigrasi 3G dan LTE. Area coverage LTE di sana bahkan
diperluas hingga ke daerah pegunungan. Para penggunanya bisa menikmati 3G dan
LTE ketika mereka berada di gunung Fujiyama sekalipun,” cerita Khoirul.
Meski
berprestasi di Jepang, Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia.
Semangat belajarnya yang tak pernah mati membuatnya terus mengasah kemampuan.
Sosok cemerlang ini ingin pulang ke Indonesia ketika sudah menjadi salah satu
tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.
teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division
Multiplexing)
4G adalah
singkatan fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan
mengacu kepada pengembangan teknologi telepon selular. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and
beyond”.
Teknologi
4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology.
Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon
seluler.
Di Indonesia, lounching teknologi 4G
akan dilakukan pada tahun 2012, dimana operatornya adalah Telkomsel dengan 3
vendor. Yaitu Ericsson akan melakukannya di Medan, Huawei di Jakarta dan Noki
Siemens Network (NSN) di Denpasar.
Sejarah
Perkembangan teknologi nirkabel dapat
dirangkum sebagai berikut:
1. Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada
generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan
suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan
AMPS(Analog Mobile Phone System).
2. Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan
format digital, kecepatan rendah – menengah. Contoh:GSM dan CDMA2000
1xRTT.
3. Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data
dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita
lebar(broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan
CDMA2000 1xEV-DO.
4. Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering
disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps).
Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS
(General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM
Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.
4G
merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini
menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and
beyond“. Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang
kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama
seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol yang
memberikan jalur evolusi untuk jaringanUniversal mobile
telecommunication (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang
lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).
Definisi
Sistem
4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan
arus multimediadapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada
rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal
untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G,
yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan
dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu
menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang
dengan kualitas premium dan keamanan tinggi.
4G
akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap
handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan
untuk berinteraksi internet telephony yang berbasisSession Initiation
Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM,TDMA, Edge , CDMA
2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio
yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz &
5-5.8Ghz, blutooth dan selular. Integrasi voice dan data
dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data
aplikasi SIP-enabled.
Teknologi 4G di Indonesia
Secara
sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang
menggunakan selular. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN.
Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G
atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet
Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk
koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP
adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi
terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over
Internet Protocol. Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator,
pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagiinternet
telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi.
Teknologi
internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat
secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan
mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G,
nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian
besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada
nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via
internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk
menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan
tidak melanggar hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi
teknologi internet network (IN) yang saat ini merupakan
infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut
disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis
dari internet.
WiMAX, Teknologi 4G Pertama di Indonesia
WiMAX (Worldwide Interoperability for
Microwave Access) merupakan teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di
Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang
Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian generasi,
1. WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan
mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.
2. WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas
tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
3. WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi
hingga kecepatan 1Gbps
Operator 4G Pertama di Indonesia
Sitra
WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G Wireless
Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek
dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless
Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin
BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi,
Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.
Manfaat 4G
1. Teknologi 4G menjanjikan untuk memberikan kecepatan lebih cepat, koneksi
yang handal lebih besar, penggunaan internet halus, dan akses mudah.
Layanan 4G adalah salah satu solusi yang paling
efektif untuk jaringan internet di pedesaan karena lebih efisien dengan
mendirikan 1 menara 4G untuk menyalurkan paket data kepada para konsumen. 4G 500 kali lebih cepat dari CDMA2000, kecepatannya
1Gbps di rumah atau 100Mbps ketika di luar. Peluang penggunaan IPTV serta aplikasi seperti internet banking dan
telemedicine akan makin mudah dan cepat.
2. Bisa lebih real time
Jaringan 4G menyediakan solusi IP
yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada
pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari
generasi sebelumnya.
Bayangkan misalnya berada
di perjalanan ke tempat kerja dan menyadari bahwa harus menyelesaikan tugas
kunci sebelum masuk kantor. Sekarang bisa online di kereta dan bus,
menyelesaikan dan mengirimkan pekerjaan Anda dengan mudah seolah-olah sedang
duduk di kantor sendiri.
Pemerintah telah
menerapkan Jejaring Pendidikan Nasional dengan program pengembangan
infrastruktur ICT untuk kebutuhan interkoneksi antar sekolah seluruh Indonesia.
Jadi sekolah dapat menerapkan e-learning sebagai media pembelajaran jarak jauh
dengan memanfaatkan infrastruktur ICT. E-learning memungkinkan pelajar belajar
di luar kelas dan tak terbatas oleh waktu dan tempat. VideoCall serta
Teleconference juga dapat dilakukan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan
sebagai media diskusi jarak jauh, yang pastinya membutuhkan konektivitas
jaringan yang cukup tinggi.
3. Berbeda dengan layanan Wi-Fi dan 3G, 4G broadband selular tidak perlu ada
hotspot atau router. Semua yang diperlukan adalah WiMax menara dalam jangkauan
dan menara ini memiliki rentang yang sangat besar tak terduga.
4. 4G layanan nirkabel mungkin termasuk modem, netbook dan ponsel.
Hotspot mobile 4Gdapat menawarkan
koneksi nirkabel untuk beberapa perangkat, termasuk komputer, netbook, sistem
game genggam, dan ponsel. Dengan teknologi 4G, pengguna dapat secara bersamaan
men-download aplikasi besar untuk masing-masing perangkat juga. Sebuah netbook
4G bisa beroperasi mirip dengan laptop, tapi dengan memori yang lebih kecil dan
drive yang lebih sedikit; itu mungkin menawarkan akses Internet cepat,
download, dan real-time Web.
5. Lebih hemat
Layanan 4G adalah salah satu solusi yang
paling efektif untuk jaringan internet di pedesaan karena lebih efisien dengan
mendirikan 1 menara 4G untuk menyalurkan paket data kepada para konsumen. Jadi,
jika kota Anda diaktifkan untuk layanan ini masuk akal untuk mendapatkan
koneksi broadband di manapun Anda pergi.
6. Tidak perlu bergantung dengan adanya signal dari provider penyedia layanan
ketika akan melakukan kegiatan berkomunikasi melalui pesawat telepon.
7. Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet
telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol
maupun Telephony over Internet Protocol. Teknologi internet telephony
memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya
masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol
pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN
hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan
dilakukan menggunakan URL.
Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon
yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon.
Infrastruktur internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan
sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar
hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet
Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang
digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus
bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.
DAMPAK NEGATIF 4G
1. Tagihan Berpotensi Membengkak
2.Munculnya
Kesenjangan Sosial
3. Mengurangi Sifat Sosial Manusia
4. Meningkatkan Sifat Konsumtif
5. Rawan Penyimpangan
PERKEMBANGAN 4G DI DUNIA
Dalam
adopsi LTE, The Global Mobile Supplier Association (GSA) mencatat per 8 Januari
2013, ada 145 jaringan LTE yang sudah komersial di 66 negara. Sementara yang
sudah mulai investasi, ada 381 operator di 114 negara. GSA memperkirakan akan
ada 234 jaringan LTE yang komersial hingga akhir tahun 2013 di 83 negara.
Saat ini beberapa
operator selular sedang mempersiapkan jaringan LTE (Longterm Evolution) sebagai
pengusung teknologi 4G mereka. Operator seluler GSM dan CDMA sudah mengambil
ancang-ancang beralih ke teknologi 4G. Selain itu, mereka juga mempersiapkan
berbagai layanan inovatif yang memiliki konektivitas teknologi LTE untuk
mengakses berbagai konten dan aplikasi.
Di pihak vendor ponsel,
ada Nokia, LG dan Samsung yang sudah menggunakan 4G LTE sejak tahun 2010.
Contoh produk Samsung yang sudah 4G adalah samsung Galaxy Express. Sampai
Oktober 2011, dari 35 jaringan LTE yang sudah beroperasi komersial, 11 di
antaranya disediakan oleh Huawei.
Ada banyak perangkat
yang dapat memanfaatkan jaringan 4G, misalnya sistem laptop, kamera digital,
portable DVD Player, konsol video game, ponsel, smartphone, koneksi internet 4G
di pesawat dan mobil, dan lain-lainnya. Tak heran jika banyak negara berlomba
mengadopsinya, termasuk Singapura, Malaysia, dan Thailand.
PRO-KONTRA KESIAPAN INDONESIA MENYONGSONG 4G
A. PRO 4G
Di Indonesia, pelanggan mobile telah melampaui jumlah penduduknya. Ini berarti
satu orang mempunyai lebih dari satu handset yang tersambung pada internet.
Namun, perbandingan dari tahun ke tahun mendapati bahwa pendapatan operator
dari layanan suara menurun. Sebaliknya, layanan data meningkat hingga 38,2
persen pada 2012. Berdasarkan data dari Frost & Sullivan pada riset terbarunya,
di Indonesia sendiri peluang pasarnya masih terbilang cukup besar. Penetrasi
SIM card di Indonesia pada 2012 mencapai 119,9 persen yang diperkirakan akan
meningkat hingga 114,1 persen dalam tiga tahun ke depan.
Jumlah smartphone yang kian
banyak dimiliki masyarakat juga menuntut para operator selular agar bisa
memberikan layanan yang lebih maksimal lagi, yaitu layanan mobile data yang
lebih cepat, kualitas data trafik yang bagus dan kapasitas lebih besar.
Kesemuanya itu dibutuhkan untuk penggunaan data oleh pelanggan mobile broadband
yang terus meningkat. Penggunaan yang dulu hanya terbatas email, chatting, dan
browsing, sekarang sudah ke arah video dan cloud-based services.
Saat ini pengguna ponsel
yang menggunakan jaringan 2G jumlahnya semakin menurun. Jumlah jaringan yang
sudah ditambah frekuensinya pun semakin lama tak bisa lagi mengakomodasi kebutuhan
para pelanggan. Inilah saatnya teknologi terbaru jaringan harus segera
diaplikasikan, yaitu jaringan 4G.
b. Kontra 4G
Pihak yang kurang mendukung 4G mempertimbangkan apakah tingginya permintaan
sebanding dengan peningkatan ekonomi dan munculnya lapangan kerja baru. Jika
skala ekonominya sudah bisa tercipta, tentunya Indonesia siap untuk masuk dalam
ranah 4G. Teknologi 4G sudah hadir di Indonesia dalam bentuk layanan Internet
broadband nirkabel WiMax, sedangkan teknologi seluler Long Term Evoluiton (LTE)
masih belum diatur regulasinya.
Qualcomm menilai bahwa
belum saatnya Indonesia melakukan migrasi ke jaringan seluler 4G dengan
teknologi Long Term Evolution (LTE). Sebab dari sisi teledensitas, penetrasi 3G
masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan
Singapura. Penetrasi 3G di Indonesia baru 30%, tak seperti di Malaysia dan
Singapura yang sudah hampir 100%. Dengan terus teredukasinya masyarakat akan
manfaat 3G seiring pertumbuhan demand layanan data, maka dalam waktu 2-3 tahun
ke depan diharapkan penetrasi 3G akan menembus 50% populasi penduduk Indonesia.
BENARKAH INDONESIA SUDAH MEMBUTUHKAN 4G UNTUK SAAT INI?
Jika berkaca dari
Srilanka, maka kita perlu melihat kesiapan ini secara menyeluruh. Srilanka
sebagai negara pertama di Asia Selatan yang menjalankan teknologi 4G dan telah
lama menikmati 3G saja teknologi ponselnya masih didominasi oleh 2G. Di
Indonesia pun terjadi hal serupa di masa lalu, yaitu ketika teknologi 3G masuk
ke Indonesia, ternyata 2G masih dipilih untuk mengakses data. Kebutuhan akan 3G
baru terjadi justru tiga tahun belakangan ini seiring perangkat ke konsumen dan
aplikasi yang makin murah. Hal ini menyebabkan Indonesia masih memelihara
jaringan 2G, dan baru beberapa tahun ini memacu 3G. Pelajaran ini juga bisa
dipetik agar pengalaman yang sama tidak terulang pada LTE.
Begitu pula dengan WiMax
yang di tengah jalan kebijakan diubah karena perkembangan teknologi, maka untuk
adopsi LTE semua hal dari soal kebijakan alokasi spektrum frekuensi,
standardisasi, kesiapakan vendor, operator serta masyarakat dalam menggunakan
LTE nantinya, perlu dikedepankan.
Dalam penentuan
frekuensi, hingga saat ini belum ada kepastian kebijakan, dimana LTE akan
dialokasikan. Penentuan frekuensi juga akan berimplikasi terhadap
standardisasi. Apalagi, sejak adopsi 3G, ada kebijakan terkait tingkat
kandungan dalam negeri (TKDN). Sehingga, perlu dirumuskan mana yang akan jadi
TKDN dalam LTE. Adopsi WiMax memberi pelajaran cukup soal TKDN di sisi CPE dan
base station. Standardisasi juga penting agar isu interoperabilitas dapat
berjalan tanpa kendala.
Sementara bagi operator,
perlu dielaborasi strategi adopsi teknologi para operator ke depan, termasuk
menjawab kapan saat yang tepat untuk adopsi LTE. Soal kapan ini juga penting,
karena hal itu juga terkait kesanggupan operator menyediakan anggaran mengganti
jaringan ke LTE serta membayar biaya pengguna spektrum. Ini penting, sebab
untuk blok tambahan 3G saja, setelah ditentukan sebagai pemenang seleksi,
Telkomsel dan XL masing-masing diwajibkan membayar Rp. 615,87 Miliar hanya
untuk 5 MHz. Padahal, untuk LTE setidaknya dibutuhkan minimal 15 MHz bahkan 20
MHz.
Peran pengguna juga
tidak bisa diabaikan dalam ekosistem. Sosialisasi dan edukasi amat sangat
diperlukan. Upaya memberikan pengertian untuk memanfaatkan layanan data, suara
maupun teks secara CETAR (CErdas, TAhu waktu dan Rasa bertanggung jawab)
diperlukan di sini. Perkembangan teknologi harus bisa dimanfaatkan untuk
meningkatkan perekonomian, lebih mencerdaskan, dan hal positif lain. Membangun
konten-konten lokal yang baik dan dibutuhkan masyarakat juga diperlukan dalam
ekosistem. Agar kita tidak hanya jadi pasar membeli konten import, mencari
informasi dan download aplikasi luar negeri, tapi juga membangun, menciptakan,
meng-upload, hasil karya anak negeri agar dapat tersebar luas ke luar negeri.
Reff :
1. https://aripujiono.wordpress.com/teknologi-telekomunikasi/4g/
2,
http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141209125254-185-16915/4g-lte-jangan-ganggu-telepon-dan-sms/
3.
http://danevil.com/2014/12/27/tren-teknologi-2015-menyapa-layanan-data-cepat-4g-lte/
4.
http://bio.or.id/biografi-khoirul-anwar-penemu-4g/