Rabu, 24 Juni 2015

Teknik Pembuatan Daftar Pustaka (Bibliography) dan Catatan Kaki (Footnote)

Daftar Pustaka  (Bibliography)
1.       Darmawan, Darmadi & Imam Munardhi. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta: Gramedia. Halaman 10.
2.       ________________________________. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta: Gramedia. Halaman 10.
3.       Wirosardjono, Setjipto. “Didikan Jerman, Budaya Jawa”. Dalam http://www.republika.com
4.       Darmawan, Darmadi & Imam Munardhi. 2006. Fight like Tiger Win Like a Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati. Jakarta: Gramedia. Halaman 10.
5.       Trenholm, Sarah & Arthur Jensen. 2004. Interpersonal Communication. California: Wadsworth. Halaman 25.
6.       Wirosardjono, Setjipto. “Didikan Jerman, Budaya Jawa”. Dalam http://www.republika.com
7.       Kasali, Rhenald. 2006. Sembilan Fenomena Bisnis. Jakarta: Gramedia. Halaman 8.
8.       Trenholm, Sarah & Arthur Jensen. 2004. Interpersonal Communication. California: Wadsworth. Halaman 35.
9.       Kasali, Rhenald. 2006. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta: Gramedia. Halaman 55.
10.   2006. Sukses Melakukan Presentasi. Jakarta: Gramedia. Halaman 56.
11.   Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta. Halaman 75.
12.   Conboy, Ken. 2007. Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: Pustaka Primatama. Halaman 100
13.   Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Hukum. Jakarta. Halaman 75.
14.   Romney, Marshal R & Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat. Halaman 455.
15.   Adhary, Rudy. “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”. Dalam http://www.kompas.com/ Diakses pada 17 Juni 2007.
16.   ___________. “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”. Dalam http://www.kompas.com/ Diakses pada 17 Juni 2007.
17.   Romney, Marshal R & Paul John Steinbart. 2005. Sistem Informasi Akuntasi. Jakarta: Salemba Empat. Halaman 450.
18.   Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2005. Kamus Istilah Ekonomi. Jakarta. Halaman 75.
19.   Conboy, Ken. 2007. Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: Pustaka Primatama. Halaman 100
20.   ___________. 2007. Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia. Jakarta: Pustaka Primatama. Halaman 110.

Catatan Kaki (Footnote)
1.       Darmadi Darmawan & Imam Munardhi, Fight like Tiger Win like Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 10
2.       Darmadi Darmawan & Imam Munardhi, Fight like Tiger Win like Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 10
3.       Soetjipto Wirosardjono, “Didikan Jerman, Budaya Jawa”, http://www.republika.com
4.       Darmadi Darmawan & Imam Munardhi, Fight like Tiger Win like Champion 8 Kekuatan Dasyat Meraih Sukses Sejati, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 10
5.       Sarah Trenholm & Arthur Jensen, Interpersonal Communication, California: Wadsworth, 2004. Halaman 25
6.       Soetjipto Wirosardjono, “Didikan Jerman, Budaya Jawa”, http://www.republika.com
7.       Rhenald Kasali, Sembilan Fenomena Bisnis, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 8
8.       Sarah Trenholm & Arthur Jensen, Interpersonal Communication, California: Wadsworth, 2004. Halaman 35
9.       Rhenald Kasali, Sukses Melakukan Presentasi, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 55
10.   Rhenald Kasali, Sukses Melakukan Presentasi, Jakarta: Gramedia, 2006. Halaman 56
11.   Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta, 2005. Halaman 75
12.   Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen, Jakarta: Pustaka Primatama, 2007. Halaman 100
13.   Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Istilah Hukum, Jakarta, 2005. Halaman 75.
14.   Marshal R. Romney & Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, 2005. Halaman 455
15.   Rudy Adhary, “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”, http://www.kompas.com, 17 Juni 2007
16.   Rudy Adhary, “Kiprah Spion Melayu: dari BRANI hingga BIN”, http://www.kompas.com, 17 Juni 2007
17.   Marshal R. Romney & Paul John Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta, 2005. Halaman 450
18.   Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Istilah Ekonomi, Jakarta, 2005. Halaman 75
19.   Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen, Jakarta: Pustaka Primatama, 2007. Halaman 100
20.   Ken Conboy, Intel Menguak Tabir Dunia Intelijen, Jakarta: Pustaka Primatama, 2007. Halaman 110

Tren Teknologi 2015 : Menyapa Layanan Data Cepat 4G LTE


Penemu 4G 
Siapa sangka teknologi jaringan 4G yang saat ini menjadi sedang menjadi perbincangan hangat karena kecepatan datanya yang sangat cepat tersebut, ternyata penemu 4G adalah orang Indonesia. Dia adalah Khoirul Anwar, seorang profesor muda asal Kediri Jawa Timur.

Penemu 4G (Prof. Dr. Khoirul Anwar)
Prof. Dr. Khoirul Anwar, demikian nama lengkap dan gelar yang menempel pada dirinya saat ini. Ia merupakan seorang ilmuwan top di Jepang yang berasal dari Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Khoirul Anwar adalah lulusan cumlaude Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB) pada tahun 2000. Setelah itu kemudian dia melanjutkan pendidikan di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar master di tahun 2005 serta doctor di tahun 2008. 

Profesor muda kelahiran 1978 itu menemukan metode komunikasi yang lebih cepat dengan energi yang lebih sedikit dalam keterbatasan kanal komunikasi dalam hal ini penemu 4G. Ia mengurangi daya transmisi, hasilnya kecepatan data yang dikirim meningkat tajam.  Sistem ini mampu menurunkan energi sampai 5dB atau 100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya," Demikian diungkapkan sang Profesor Khoirul Anwar. Ternyata penemuan hebat putra dari almarhum Sudjianto dan Siti Patmi ini terinspirasi dari film animasi Dragon Ball, sebuah film animasi dari Jepang yang kerap ia tontonnya sejak remaja.

Ketika Goku (tokoh utama Dragon Ball) akan melayangkan Spirit Ball yang merupakan jurus terdahsyatnya, Goku akan menyerap semua energi makhluk hidup di alam sehingga menghasilkan energi yang luar biasa," katanya. Konsep itu, kemudian dia formulasikan dalam rumus matematika untuk diterapkan pada penelitian oleh Khoirul Anwar. Jurus Spirit Ball dianalogikan sebagai turbo equalizer yang mampu mengumpulkan seluruh energi dari blok transmisi yang ter-delay, maupun blok transmisi terdahulu, untuk melenyapkan distorsi data akibat interferensi gelombang.

Kini sebuah sinyal yang dikirimkan secara nirkabel, tak perlu lagi diperisai oleh guard interval untuk menjaganya kebal terhadap delay, pantulan, dan interferensi. Padahal awalnya hal itu dianggap tak mungkin di dunia telekomunikasi," katanya.  Lebih lanjut Khoirul mengatakan bahwa guard interval merupakan sesuatu yang tidak berguna di perangkat penerima. Selain hanya untuk pembatas, mengirimkan power untuk sesuatu yang tidak berguna adalah sia-sia, demikian ucap suami dari Sri Yayu Indriyani.  Metode ala jurus Dragon Ball ini bisa dibilang mampu memecahkan masalah transmisi nirkabel. Apalagi temuan ini bisa diterapkan pada hampir semua sistem telekomunikasi, termasuk di jaringan GSM, CDMA, dan cocok untuk diterapkan pada sistem 4G yang membutuhkan kinerja tinggi dengan tingkat kompleksitas rendah.

Menurut Khoirul, dalam penerapannya metode ini mampu menjawab masalah telekomunikasi di kota besar yang punya banyak gedung pencakar langit maupun di daerah pegunungan. Sebab di daerah itu biasanya gelombang yang ditransmisikan mengalami pantulan dan delay lebih panjang," katanya. Tak heran bila temuan ini menghasilkan penghargaan Best Paper untuk kategori Young Scientist pada Institute of Electrical and Electronics Engineers Vehicular Technology Conference (IEEE VTC) 2010-Spring yang digelar 16-19 Mei 2010 lalu di Taiwan.

Hasil temuan yang telah dipatenkan itu digunakan oleh sebuah perusahaan elektronik besar asal Jepang. Bahkan teknologi ini juga tengah dijajaki oleh raksasa telekomunikasi China, Huawei Technology. Dengan digunakannya teknologi ini oleh industri, Khoirul berhak mendapatkan royalti. Dan sebagai bentuk penghargaan terhadap orang tuanya, royalti pertamanya dia berikan kepada sang ibu di Kediri. Awal pendidikan Ini bukan sukses pertama bagi Khoirul. Pada 2006 lalu, ia juga telah menemukan cara mengurangi daya transmisi pada sistem multicarrier seperti Orthogonal Frequency-division Multiplexing (OFDM) dan Multi-carrier Code Division Multiple Access (MC-CDMA).

Caranya yaitu dengan memperkenalkan spreading code menggunakan Fast Fourier Transform sehingga kompleksitasnya menjadi sangat rendah. Dengan metode ini ia bias mengurangi fluktuasi daya. Maka peralatan telekomunikasi yang digunakan tidak perlu menyediakan cadangan untuk daya yang tinggi.  Belakangan, temuan ini ia patenkan. Teknik ini telah dipakai oleh perusahaan satelit Jepang. Dan yang juga membuatnya kaget adalah, sistem telekomunikasi 4G ternyata sangat mirip dengan temuan yang ia patenkan itu.
Namun, Khoirul tak pernah lupa dengan asalnya. Hasil royalti paten pertamanya itu ia berikan untuk ibunya yang kini hidup bertani di Kediri. Ini adalah sebagai bentuk penghargaan saya kepada orang tua, terutama Ibu, demikian diucapkan oleh Khoirul Anwar.

Ketika dia melanjutkan SMA di Kediri, tiba-tiba ada orang yang menawarkan kos gratis untuknya. Begitu pula saat ia meneruskan kuliah ITB di Bandung, selama 4 tahun ia selalu mendapatkan beasiswa. "Orang tua saya tidak perlu mengirimkan uang lagi, kata Khoirul mengenang masa lalunya. Otaknya yang moncer terus membawa Khoirul ke pendidikan yang lebih tinggi.

Ia mendapatkan beasiswa S2 dari Panasonic, dan selanjutnya meneruskan kuliah S3 dari salah satu perusahaan Jepang. "Alhamdulillah, meski saya bukan dari keluarga kaya, tetap bisa sekolah sampai S3. Saya mengucapkan terima kasih yang tulus kepada semua pemberi beasiswa," katanya. Tak pernah lupa Indonesia Sukses di negeri orang tak membuatnya lupa dengan tanah kelahiran. "Suatu saat saya juga akan tetap pulang ke Indonesia.

Setelah meraih ilmu yang banyak di luar negeri," kata Khoirul.  Di luar kehidupannya sebagai seorang periset atau peneliti, Khoirul juga mengajar dan membimbing mahasiswa master dan doktor. Kedalaman pengetahuan agama pria yang sempat menjadi takmir masjid di SMA-nya itu, juga membawanya sering didaulat memberi ceramah keagamaan di Jepang, bahkan kerap dipercaya menjadi khatib saat pelaksanaan Shalat Ied.

Tak hanya itu, Khoirul juga kerap diundang memberikan kuliah kebudayaan Indonesia. "Keberadaaan kita di luar negeri tak berarti kita tidak cinta Indonesia, tapi justru kita sebagai duta Indonesia," kata dia. Selama mengajar kebudayaan Indonesia, ia banyak mendengar berbagai komentar tentang tanah airnya. Ada yang memuji Indonesia, tentu, ada pula yang menghujat. Untuk mereka yang sering menghujat, ia biasanya menjawab dalam bahasa Jepang: Indonesia ha mada ganbatteimasu (Indonesia sedang berusaha dan berjuang).

Ingin Pulang ke Indonesia
Berkat temuannya, kini internet berkecepatan tinggi bisa dirasakan banyak orang. Meski mungkin sebuah ironi, di saat Indonesia baru kedatangan 4G LTE, negara lain banyak yang sudah merasakan manfaatnya sejak beberapa tahun lalu. Padahal penemu teknologinya justru putra Indonesia.
Yang membuat iri, di Jepang misalnya, negeri tempat Khoirul menimba ilmu dan mempresentasikan 4G LTE pertama kali, sudah punya jaringan seluler super cepat yang bisa dinikmati bahkan di daerah pegunungan.
“Jaringan 2G tidak lagi digunakan pada 2012, yakni ketika 99% total pengguna layanan telekomunikasi bermigrasi 3G dan LTE. Area coverage LTE di sana bahkan diperluas hingga ke daerah pegunungan. Para penggunanya bisa menikmati 3G dan LTE ketika mereka berada di gunung Fujiyama sekalipun,” cerita Khoirul.
Meski berprestasi di Jepang, Khoirul menyimpan keinginan untuk kembali ke Indonesia. Semangat belajarnya yang tak pernah mati membuatnya terus mengasah kemampuan. Sosok cemerlang ini ingin pulang ke Indonesia ketika sudah menjadi salah satu tokoh terkemuka di bidang telekomunikasi.

teknologi 4G berbasis OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing)
4G adalah singkatan fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada pengembangan teknologi telepon selular. 4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”.

Teknologi 4G adalah istilah serapan dari bahasa Inggris: fourth-generation technology. Istilah ini umumnya digunakan untuk menjelaskan pengembangan teknologi telepon seluler.
Di Indonesia, lounching teknologi 4G akan dilakukan pada tahun 2012, dimana operatornya adalah Telkomsel dengan 3 vendor. Yaitu Ericsson akan melakukannya di Medan, Huawei di Jakarta dan Noki Siemens Network (NSN) di Denpasar.

Sejarah
Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut:
1.      Generasi pertama: hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh: NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS(Analog Mobile Phone System).
2.      Generasi kedua: dijadikan standar komersial dengan format  digital, kecepatan rendah – menengah. Contoh:GSM dan CDMA2000 1xRTT.
3.      Generasi ketiga: digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar(broadband). Contoh: W-CDMA (atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.
4.      Antara generasi kedua dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2,5 yaitu digital, kecepatan menengah (hingga 150 Kbps). Teknologi yang masuk kategori 2,5 G adalah layanan berbasis data seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain CDMA.

4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G. Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond“. Sebelum 4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol yang memberikan jalur evolusi untuk jaringanUniversal mobile telecommunication (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).

Definisi
Sistem 4G akan dapat menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimediadapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. Belum ada definisi formal untuk 4G. Bagaimanapun, terdapat beberapa pendapat yang ditujukan untuk 4G, yakni: 4G akan merupakan sistem berbasis IP terintegrasi penuh. Ini akan dicapai setelah teknologi kabel dan nirkabel dapat dikonversikan dan mampu menghasilkan kecepatan 100Mb/detik dan 1Gb/detik baik dalam maupun luar ruang dengan kualitas premium dan keamanan tinggi.

 4G akan menawarkan segala jenis layanan dengan harga yang terjangkau. Setiap handset 4G akan langsung mempunyai nomor IP v6 dilengkapi dengan kemampuan untuk berinteraksi internet telephony yang berbasisSession Initiation Protocol (SIP). Semua jenis radio transmisi seperti GSM,TDMA, Edge , CDMA 2G, 2.5G akan dapat digunakan, dan dapat berintegrasi dengan mudah dengan radio yang di operasikan tanpa lisensi seperti IEEE 802.11 di frekuensi 2.4GHz & 5-5.8Ghz, blutooth dan selular. Integrasi voice dan data dalam channel yang sama. Integrasi voice dan data aplikasi SIP-enabled.

Teknologi 4G di Indonesia
Secara sederhana, dapat diartikan bahwa teknologi 1G adalah telepon analog / PSTN yang menggunakan selular. Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar (broadband connection)). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol. Teknologi tersebut banyak di perdebatkan oleh operator, pemerintah dan DPR belakangan ini. Tidak lama lagiinternet telephony akan menjadi tulang punggung utama infrastruktur telekomunikasi.

Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL. Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktr internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi  internet network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet.

WiMAX, Teknologi 4G Pertama di Indonesia
WiMAX (Worldwide Interoperability for Microwave Access) merupakan teknologi 4G Pertama yang diimplementasikan di Indonesia pada bulan Juni 2010 oleh operator Firstmedia dengan merek dagang Sitra WiMAX. Teknologi 4G WiMAX terdiri atas tiga bagian generasi,
1.      WiMAX 16.d, atau sering disebut WiMAX nomadic dengan mobilitas terbatas hingga kecepatan 70 Mbps.
2.      WiMAX 16.e, merupakan WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 144Mbps.
3.      WiMAX 16.m, WiMAX mobile dengan mobilitas tinggi hingga kecepatan 1Gbps

Operator 4G Pertama di Indonesia
Sitra WiMAX merupakan operator 4G pertama yang meluncurkan layanan 4G Wireless Broadband di Indonesia. Sitra WiMAX adalah bagian dari Lippo Group dan merek dagang terbaru dari PT. Firstmedia Tbk. Sitra WiMAX akan melayani 4G Wireless Broadband pertama di Indonesia di daerah terpadat dan sekaligus memiliki hak izin BWA termahal yaitu di coverage Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Propinsi Banten, Sumatera Utara, dan Propinsi NAD.

Manfaat 4G
1. Teknologi 4G menjanjikan untuk memberikan kecepatan lebih cepat, koneksi yang handal lebih besar, penggunaan internet halus, dan akses mudah. 

Layanan 4G adalah salah satu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet di pedesaan karena lebih efisien dengan mendirikan 1 menara 4G untuk menyalurkan paket data kepada para konsumen. 4G 500 kali lebih cepat dari CDMA2000, kecepatannya 1Gbps di rumah atau 100Mbps ketika di luar. Peluang penggunaan IPTV serta aplikasi seperti internet banking dan telemedicine akan makin mudah dan cepat. 

2. Bisa lebih real time 
          Jaringan 4G menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi sebelumnya. 
Bayangkan misalnya berada di perjalanan ke tempat kerja dan menyadari bahwa harus menyelesaikan tugas kunci sebelum masuk kantor. Sekarang bisa online di kereta dan bus, menyelesaikan dan mengirimkan pekerjaan Anda dengan mudah seolah-olah sedang duduk di kantor sendiri.  

          Pemerintah telah menerapkan Jejaring Pendidikan Nasional dengan program pengembangan infrastruktur ICT untuk kebutuhan interkoneksi antar sekolah seluruh Indonesia. Jadi sekolah dapat menerapkan e-learning sebagai media pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan infrastruktur ICT. E-learning memungkinkan pelajar belajar di luar kelas dan tak terbatas oleh waktu dan tempat. VideoCall serta Teleconference juga dapat dilakukan dalam pembelajaran. Hal ini dilakukan sebagai media diskusi jarak jauh, yang pastinya membutuhkan konektivitas jaringan yang cukup tinggi. 

3. Berbeda dengan layanan Wi-Fi dan 3G, 4G broadband selular tidak perlu ada hotspot atau router. Semua yang diperlukan adalah WiMax menara dalam jangkauan dan menara ini memiliki rentang yang sangat besar tak terduga.

4. 4G layanan nirkabel mungkin termasuk modem, netbook dan ponsel.
 Hotspot mobile 4Gdapat menawarkan koneksi nirkabel untuk beberapa perangkat, termasuk komputer, netbook, sistem game genggam, dan ponsel. Dengan teknologi 4G, pengguna dapat secara bersamaan men-download aplikasi besar untuk masing-masing perangkat juga. Sebuah netbook 4G bisa beroperasi mirip dengan laptop, tapi dengan memori yang lebih kecil dan drive yang lebih sedikit; itu mungkin menawarkan akses Internet cepat, download, dan real-time Web.

5. Lebih hemat
 Layanan 4G adalah salah satu solusi yang paling efektif untuk jaringan internet di pedesaan karena lebih efisien dengan mendirikan 1 menara 4G untuk menyalurkan paket data kepada para konsumen. Jadi, jika kota Anda diaktifkan untuk layanan ini masuk akal untuk mendapatkan koneksi broadband di manapun Anda pergi.

6. Tidak perlu bergantung dengan adanya signal dari provider penyedia layanan ketika akan melakukan kegiatan berkomunikasi melalui pesawat telepon.

7. Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun Telephony over Internet Protocol.  Teknologi internet telephony memungkinkan pembangun infrastruktur telekomunikasi rakyat secara swadaya masyarakat (tanpa Bank Dunia, IMF maupun ADB) bahkan mungkin tanpa kontrol pemerintah sama sekali. Dengan teknologi SIP dalam 4G, nomor telepon PSTN hanyalah sebagian kecil dari identifikasi telepon. Bagian besarnya akan dilakukan menggunakan URL.
                Kita tidak lagi perlu bergantung pada nomor telepon yang dikendalikan oleh pemerintah untuk berkomunikasi via internet-telepon. Infrastruktur internet telephony memungkinkan kita untuk menyelenggarakan sendiri banyak hal tanpa tergantung lisensi pemerintah dan tidak melanggar hukum. Teknologi 4G juga akan menyebabkan kemunduran bagi teknologi Internet Network (IN) yang saat ini merupakan infrastruktur telekomunikasi yang digunakan berbagai provider. Hal tersebut disebabkan terbukanya jalur arus bawah yang dapat didownload dan diakses gratis dari internet. 
DAMPAK NEGATIF 4G
1. Tagihan Berpotensi Membengkak

2.Munculnya Kesenjangan Sosial
3. Mengurangi Sifat Sosial Manusia
4. Meningkatkan Sifat Konsumtif
5. Rawan Penyimpangan
     
PERKEMBANGAN 4G DI DUNIA
Dalam adopsi LTE, The Global Mobile Supplier Association (GSA) mencatat per 8 Januari 2013, ada 145 jaringan LTE yang sudah komersial di 66 negara. Sementara yang sudah mulai investasi, ada 381 operator di 114 negara. GSA memperkirakan akan ada 234 jaringan LTE yang komersial hingga akhir tahun 2013 di 83 negara.

          Saat ini beberapa operator selular sedang mempersiapkan jaringan LTE (Longterm Evolution) sebagai pengusung teknologi 4G mereka. Operator seluler GSM dan CDMA sudah mengambil ancang-ancang beralih ke teknologi 4G. Selain itu, mereka juga mempersiapkan berbagai layanan inovatif yang memiliki konektivitas teknologi LTE untuk mengakses berbagai konten dan aplikasi.

          Di pihak vendor ponsel, ada Nokia, LG dan Samsung yang sudah menggunakan 4G LTE sejak tahun 2010. Contoh produk Samsung yang sudah 4G adalah samsung Galaxy Express. Sampai Oktober 2011, dari 35 jaringan LTE yang sudah beroperasi komersial, 11 di antaranya disediakan oleh Huawei.

          Ada banyak perangkat yang dapat memanfaatkan jaringan 4G, misalnya sistem laptop, kamera digital, portable DVD Player, konsol video game, ponsel, smartphone, koneksi internet 4G di pesawat dan mobil, dan lain-lainnya. Tak heran jika banyak negara berlomba mengadopsinya, termasuk Singapura, Malaysia, dan Thailand. 

PRO-KONTRA KESIAPAN INDONESIA MENYONGSONG 4G 
A. PRO 4G
          Di Indonesia, pelanggan mobile telah melampaui jumlah penduduknya. Ini berarti satu orang mempunyai lebih dari satu handset yang tersambung pada internet. Namun, perbandingan dari tahun ke tahun mendapati bahwa pendapatan operator dari layanan suara menurun. Sebaliknya, layanan data meningkat hingga 38,2 persen pada 2012. Berdasarkan data dari Frost & Sullivan pada riset terbarunya, di Indonesia sendiri peluang pasarnya masih terbilang cukup besar. Penetrasi SIM card di Indonesia pada 2012 mencapai 119,9 persen yang diperkirakan akan meningkat hingga 114,1 persen dalam tiga tahun ke depan.

          Jumlah smartphone yang kian banyak dimiliki masyarakat juga menuntut para operator selular agar bisa memberikan layanan yang lebih maksimal lagi, yaitu layanan mobile data yang lebih cepat, kualitas data trafik yang bagus dan kapasitas lebih besar. Kesemuanya itu dibutuhkan untuk penggunaan data oleh pelanggan mobile broadband yang terus meningkat. Penggunaan yang dulu hanya terbatas email, chatting, dan browsing, sekarang sudah ke arah video dan cloud-based services.

          Saat ini pengguna ponsel yang menggunakan jaringan 2G jumlahnya semakin menurun. Jumlah jaringan yang sudah ditambah frekuensinya pun semakin lama tak bisa lagi mengakomodasi kebutuhan para pelanggan. Inilah saatnya teknologi terbaru jaringan harus segera diaplikasikan, yaitu jaringan 4G. 

b. Kontra 4G
          Pihak yang kurang mendukung 4G mempertimbangkan apakah tingginya permintaan sebanding dengan peningkatan ekonomi dan munculnya lapangan kerja baru. Jika skala ekonominya sudah bisa tercipta, tentunya Indonesia siap untuk masuk dalam ranah 4G. Teknologi 4G sudah hadir di Indonesia dalam bentuk layanan Internet broadband nirkabel WiMax, sedangkan teknologi seluler Long Term Evoluiton (LTE) masih belum diatur regulasinya.

          Qualcomm menilai bahwa belum saatnya Indonesia melakukan migrasi ke jaringan seluler 4G dengan teknologi Long Term Evolution (LTE). Sebab dari sisi teledensitas, penetrasi 3G masih rendah dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Penetrasi 3G di Indonesia baru 30%, tak seperti di Malaysia dan Singapura yang sudah hampir 100%. Dengan terus teredukasinya masyarakat akan manfaat 3G seiring pertumbuhan demand layanan data, maka dalam waktu 2-3 tahun ke depan diharapkan penetrasi 3G akan menembus 50% populasi penduduk Indonesia.



BENARKAH INDONESIA SUDAH MEMBUTUHKAN 4G UNTUK SAAT INI?

          Jika berkaca dari Srilanka, maka kita perlu melihat kesiapan ini secara menyeluruh. Srilanka sebagai negara pertama di Asia Selatan yang menjalankan teknologi 4G dan telah lama menikmati 3G saja teknologi ponselnya masih didominasi oleh 2G. Di Indonesia pun terjadi hal serupa di masa lalu, yaitu ketika teknologi 3G masuk ke Indonesia, ternyata 2G masih dipilih untuk mengakses data. Kebutuhan akan 3G baru terjadi justru tiga tahun belakangan ini seiring perangkat ke konsumen dan aplikasi yang makin murah. Hal ini menyebabkan Indonesia masih memelihara jaringan 2G, dan baru beberapa tahun ini memacu 3G. Pelajaran ini juga bisa dipetik agar pengalaman yang sama tidak terulang pada LTE.

          Begitu pula dengan WiMax yang di tengah jalan kebijakan diubah karena perkembangan teknologi, maka untuk adopsi LTE semua hal dari soal kebijakan alokasi spektrum frekuensi, standardisasi, kesiapakan vendor, operator serta masyarakat dalam menggunakan LTE nantinya, perlu dikedepankan.


          Dalam penentuan frekuensi, hingga saat ini belum ada kepastian kebijakan, dimana LTE akan dialokasikan. Penentuan frekuensi juga akan berimplikasi terhadap standardisasi. Apalagi, sejak adopsi 3G, ada kebijakan terkait tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Sehingga, perlu dirumuskan mana yang akan jadi TKDN dalam LTE. Adopsi WiMax memberi pelajaran cukup soal TKDN di sisi CPE dan base station. Standardisasi juga penting agar isu interoperabilitas dapat berjalan tanpa kendala.

          Sementara bagi operator, perlu dielaborasi strategi adopsi teknologi para operator ke depan, termasuk menjawab kapan saat yang tepat untuk adopsi LTE. Soal kapan ini juga penting, karena hal itu juga terkait kesanggupan operator menyediakan anggaran mengganti jaringan ke LTE serta membayar biaya pengguna spektrum. Ini penting, sebab untuk blok tambahan 3G saja, setelah ditentukan sebagai pemenang seleksi, Telkomsel dan XL masing-masing diwajibkan membayar Rp. 615,87 Miliar hanya untuk 5 MHz. Padahal, untuk LTE setidaknya dibutuhkan minimal 15 MHz bahkan 20 MHz.

          Peran pengguna juga tidak bisa diabaikan dalam ekosistem. Sosialisasi dan edukasi amat sangat diperlukan. Upaya memberikan pengertian untuk memanfaatkan layanan data, suara maupun teks secara CETAR (CErdas, TAhu waktu dan Rasa bertanggung jawab) diperlukan di sini. Perkembangan teknologi harus bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian, lebih mencerdaskan, dan hal positif lain. Membangun konten-konten lokal yang baik dan dibutuhkan masyarakat juga diperlukan dalam ekosistem. Agar kita tidak hanya jadi pasar membeli konten import, mencari informasi dan download aplikasi luar negeri, tapi juga membangun, menciptakan, meng-upload, hasil karya anak negeri agar dapat tersebar luas ke luar negeri.


Reff :
1. https://aripujiono.wordpress.com/teknologi-telekomunikasi/4g/
2, http://www.cnnindonesia.com/teknologi/20141209125254-185-16915/4g-lte-jangan-ganggu-telepon-dan-sms/
3. http://danevil.com/2014/12/27/tren-teknologi-2015-menyapa-layanan-data-cepat-4g-lte/
4. http://bio.or.id/biografi-khoirul-anwar-penemu-4g/


Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

Followers

Pages - Menu

Popular Posts