Senin, 27 April 2015

Tugas Bahasa Indonesia

TUGAS MANDIRI 5 
BAHASA INDONESIA
AULIA MAHARANI SUCI - 11112252
KELAS 3KA02

1. Tentukan subjek, predikat, objek, pelengkap, dan keterangan kalimat berikut ini.
1. Persatuan dapat dilaksanakan dengan menciptakan perasaan senasip.
Subjek          : Persatuan
Predikat        : dilaksanakan
Objek            : –
Pelengkap    : –
Keterangan  : dengan menciptakan perasaan senasip ( keterangan proses )
2. Dapatkah para pemimpin bangsa kita menciptakan perasaan semacam ini ?
Subjek         : para pemimpin bangsa
Predikat       : menciptakan
Objek           : perasaan semacam ini
Pelengkap   : –
Keterangan  : –
3. Jika dapat, bangsa Indonesia akan segera bangkit dari krisis. ( kalimat tanpa subjek)
Perbaikan    : Bangsa Indonesia akan segera bangkit dari krisis.
Subjek         : Bangsa Indonesia
Predikat       : bangkit
Objek           : –
Pelengkap    : dari krisis
Keterangan  : –
4. Selain itu, nasionalisme meningkat dan daya juang bangsapun meningkat. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan    : Nasionalisme dan daya juang bangsa meningkat.
Subjek         : Nasionalisme dan daya juang bangsa
Predikat       : meningkat
Objek           : –
Pelengkap    : –
Keterangan  : –
5. Dampaknya, arus modal ke luar negeri pun akan dapat diperkecil. ( kalimat tanpa subjek )
Perbaikan : Arus modal ke luar negeri akan diperkecil.
Subjek         : Arus modal
Predikat       : diperkecil
Objek           : –
Pelengkap   : –
Keterangan : ke luar negeri ( keterangan tempat )
6. Megawati, Presiden RI , berupaya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia tanpa bantuan IMF. ( kemubaziran kata )
Perbaikan    : Megawati berupaya meningkatkan kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia tanpa bantuan IMF.
Subjek         : Megawati
Predikat      : berupaya meningkatkan
Objek          : kepercayaan rakyat terhadap kemampuan ekonomi Indonesia
Pelengkap   : tanpa bantuan IMF
Keterangan  : –
7. Budaya bangsa merupakan modal pembangunan.
Subjek         : Budaya bangsa
Predikat       : merupakan modal pembangunan
Objek           : –
Pelengkap   : –
Keterangan  : –
8. Kekayaan budaya bangsa merupakan sumber kreativias yang luar biasa.
Subjek         : Kekayaan budaya bangsa
Predikat       : merupakan sumber kreativias yang luar biasa.
Objek           : –
Pelengkap   : –
Keterangan : –
9. Kreativitas budaya bangsa berpotensi besar dapat mendukung perekonomian.
Subjek        : Kreativitas budaya bangsa
Predikat      : berpotensi besar
Objek          : –
Pelengkap   : dapat mendukung perekonomian
Keterangan : –
10. Dalam pembangun dituntut kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi. (menempatkan kata di depan subjek)
Perbaikan   : Pembangun menuntut kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi.
Subjek        : Pembangun
Predikat      : menuntut
Objek         : kreativitas baru, kerja keras dan efisiensi.
Pelengkap  : –
********************************************************************************
2. Tuliskan pola dasar kalimat berikut ini !
Mahasiswa yang menjuarai perolehan Indeks Prestasi Kumulatif tertinggi mendapat bea siswa melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi.
perbaikan dan pola dasarnya : S-KET-P-O
1     2.  kalimat yang panjang-panjang pada dasarnya mempunyai inti kalimat dasar yang
perbaikan dan pola dasarnya : S-P-O-K
Capture
Kalimat yang panjang-panjang cenderung bertele-tele, sukar dipahami dan dapat menimbulkan salah penafsiran.
Perbaikan dan Pola dasarnya :
Capture
4. Oleh karena itu, Anda harus dapat menyusun kalimat yang sederhana,mudah dipahami dan jelas maknanya.
Perbaikan dan Pola dasarnya :
Capture
Perang ekonomi diberbagai Negara akan dimenangkan oleh Negara yang dicintai oleh rakyatnya.
Perbaikan dan Pola dasarnya :
Capture
Untuk itu, para elit politik berupaya menanamkan kecintaan, kebanggaan dan kesetiaan rakyat kepada negaranya.
Perbaikan dan Pola dasarnya :
Capture
7.  Hal itu mudah diwujudkan , asal para elit politik memberi contoh dan tidak memperkaya diri sendiri.
Perbaikan dan Pola dasarnya :
Capture
Agar dapat mandiri , kita harus bekerja keras dan menghentikan segala bentuk ketergantungan kepada negara lain
Perbaikan dan pola dasarnya :
Capture
9. Untuk mencerdaskan penduduk, pemerintah harus memberikan penyuluhan , gizi yang cukup, dan dana pendidikan yang mencukupi.
Perbaikan dan pola dasarnya :
Capture
Jika tidak, sumber daya manusia bangsa Indonesia akan ketinggalan jauh dari negara –Negara Asean lainnya.
Perbaikan dan pola dasarnya :
Capture
*****************************************************************************
3. Kalimat berikut ini salah strukturnya. Tentukan kesalahan dan perbaikilah!
1. Mahasiswa itu giat belajar dan selalu mengikuti informasi terbaru. Sehingga menjadi mahasiswa yang berkualitas.
Perbaikan : Mahasiswa itu giat belajar dan selalu mengikuti informasi Terbaru sehingga menjadi mahasiswa yang berkualitas.
2. Meskipun berprestasi , tetapi belum memenuhi syarat kepuncak kariernya.
Perbaikan : Meskipun berprestasi , Hal itu belum memenuhi syarat ke puncak kariernya.
3. Dalam negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya.
Perbaikan : Negosiasi itu tidak memenangkan pihaknya.
4. Dari perkembangan usahanya menunjukkan kemajuan pesat.
Perbaikan : Perkembangan usahanya menunjukkan kemajuan pesat.
5. Tertinggi di kelompok A dan terendah di kelompok B
Perbaikan : Meskipun tertinggi di kelompok A, namun di kelompok B dia adalah yang terendah.
6. Meskipun sudah mencapai puncak kariernya tetapi ia bekerja keras.
Perbaikan : Meskipun sudah mencapai puncak kariernya, ia tetap bekerja keras.
7. Megawati yang menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.
Perbaikan : Megawati menjadi presiden wanita pertama di Indonesia.
8. Setiap orang mengharapkan akan sejahtera hidup di dunia dan di akhirat.
Perbaikan : Setiap orang mengharapkan sejahtera hidup di dunia dan akhirat.
9. Bagi pegawai negeri yang akan pensiun hendaklah menyiapkan mental.
Perbaikan : Bagi pegawai negeri yang akan pension hendaklah menyiapkan mentalnya.
10.Walaupun belum pernah ke rumahku , tetapi ia tidak kesulitan mencarinya.
Perbaikan : Walaupun belum pernah ke rumahku , ia tidak kesulitan mencarinya.
 ******************************************************************************
4. Kalimat berikut ini salah diksinya. Tentukan kesalahannya dan perbaikilah !
1. Ia bukan mahasiswa teladan tetapi mahasiswa biasa.
Perbaikan : Ia bukan mahasiswa teladan melainkan hanya mahasiswa biasa.
2. Cinta adalah merasa setia , bangga, dan prihatin terhadap objek cintanya.
Perbaikan : Cinta adalah perasaan setia , bangga, dan simpati terhadap objek cintanya.
3. Cinta yaitu perasaan setia , bangga dan prihatin.
Perbaikan : Cinta yaitu merasa setia , bangga dan simpati.
4. Cinta merupakan kasih sayang.
Perbaikan : Cinta ialah kasih dan sayang.
5. Sesuai cita-citanya menjadi wirausahawan , ia mendalami bidang tersebut.
Perbaikan : Sesuai cita-citanya menjadi wirausaha, ia mendalami bidang tersebut.
6. Ia bukan hanya cerdas tetapi juga rajin belajar.
Perbaikan : Ia bukan hanya pandai tetapi juga rajin belajar.
7. Ia membaca banyak buku-buku yang digemarinya.
Perbaikan : Ia membaca banyak buku yang digemarinya.
8. Ia mengambili buku-buku yang berjatuhan di lantai.
Perbaikan : Ia mengambili buku yang berjatuhan dilantai.
9. Kepada Yth Bambang Pamungkas di Jakarta.
Perbaikan : Yth. Bambang Pamungkas di Jakarta.
10.Yth. Bapak Prof.Dr. Purnama Sidi di Bandung.
Perbaikan : Yth. Prof.Dr. Purnama Sidi di Bandung.
*********************************************************************************
5. Kalimat berikut ini salah ejaannya. Tentukan kesalahanya dan perbaikilah!
1. Untuk menjadi atlit professional ia harus memiliki kondite baik dan “ track record “ yang luar biasa.
Perbaikan : Untuk menjadi atlet professional ia harus memiliki konduite baik dan track record yang luar biasa.
2. Meskipun usahanya belum berhasil ia tidak pernah mengeluh.
Perbaikan : Meskipun usahanya belum berhasil, ia tidak pernah mengeluh.
3. Buku itu mahal, tetapi dibelinya juga.
Perbaikan : Ia tetap membeli buku itu meskipun harganya mahal.
4. Bacalah halaman ke 1100 s/d 1500 dari 2000 halaman buku itu.
Perbaikan : Bacalah halaman ke seribu seratus sampai dengan seribu lima ratus dari dua ribu halaman buku itu.
5. Jika Anda mengkopi buku ini Anda akan didenda Rp. 5 miliar.
Perbaikan : Jika Anda mengkopi buku ini Anda akan didenda Rp 5.000.000.000,00.
6. Evaluasi pembelajaran Anda meliputi kehadiran , Ujian Tengah semester, Ujian Akhir semester dan Makalah ilmiah yang anda tulis.
Perbaikan : Evaluasi pembelajaran Anda meliputi kehadiran, hasil Ujian Tengah semester dan Ujian Akhir semester serta Makalah ilmiah Anda.
7. Ia akan mempelajari undang-undang itu dan membandingkannya dengan Undang-undang Dasar RI.
Perbaikan : Ia akan mempelajari Undang-Undang itu dan membandingkannya dengan Undang-Undang Dasar RI.
8. Pada hari ini selasa 17 Agustus 2004 Tahun Masehi RI merayakan hari kemerdekaan ke 58.
Perbaikan : Pada hari ini Selasa 17 Agustus 2004, RI merayakan Hari Kemerdekaan ke 58.
9. Untuk mengambil uang di bank BNI dalam jumlah besar harus menunjukkan KTPnya kepada kasier.
Perbaikan : Untuk mengambil uang di bank BNI dalam jumlah besar harus menunjukkan KTPnya kepada kasir.
10. Banyak orang Indonesia mengkonsumsi cassava setiap harinya.
Perbaikan : Banyak orang Indonesia mengkonsumsi cassava setiap harinya.
******************************************************************************
6. Kalimat berikut tidak efektif . tentukan kesalahannya dan perbaikilah menjadi kalimat efektif !
1. Karena sudah diketahui sebelumnya mahasiswa segera menjawab soal.
Perbaikan : Karena sudah mengetahui sebelumnya mahasiswa segera menjawab soal.
2. Di Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah.
Perbaikan : Indonesia melakukan berbagai pembenahan kebijakan bagi pembinaan masyarakat ekonomi lemah.
3. Upaya mendesak adalah mengadili para koruptor.
Perbaikan : Mengadili para koruptor adalah upaya mendesak.
4. Korupsi dipastikan menimbulkan biaya produksi yang amat tinggi di berbagai usaha . Sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional.
Perbaikan : Korupsi dipastikan menimbulkan biaya produksi yang sangat tinggi di berbagai usaha, sehingga melemahkan daya saing di pasar internasional.
5. Dengan korupsi seorang calon pejabat diwajibkan membayar uang yang sangat besar, maka setelah menjabat pejabat itu cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya.
Perbaikan : Korupsi mewajibkan seorang calon pejabat membayar uang yang sangat besar untuk memperoleh jabatannya , maka setelah menjabat pejabat itu cenderung berupaya mendapatkan kembali uang yang digunakan untuk membayar jabatannya.
6. Vietnam yang berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakkan keadilan dan kemakmuran di negara itu.
Perbaikan : Vietnam berhasil menghukum mati para koruptor dalam upaya menegakkan keadilan dan kemakmuran di negaranya.
7. Kepada semua mahasiswa yang mengadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
Perbaikan : Bagi mahasiswa yang menghadapi masalah penulisan skripsi dapat berkonsultasi dengan dosen pembimbing.
8. Oleh karena itu , maka setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.
Perbaikan: Setiap universitas hendaklah membimbing masyarakat kecil agar mengembangkan potensi bisnisnya.
9. Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit , tetapi kita harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
Perbaikan : Meskipun kinerja bisnis mulai bangkit, kita harus tetap meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.
10.Dari penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif.
Perbaikan : Penelitian membuktikan bahwa pembinaan ekonomi rakyat kecil kurang intensif.
11.Adalah merupakan tanggung jawab kita semua untuk menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat kita.
Perbaikan : Menciptakan rasa aman dan tenteram di masyarakat kita adalah tanggung jawab kita semua
12.Kita akan membicarakan tentang pembinaan masyarakat miskin agar bangkit mengembangkan potensinya.
Perbaikan : Kita akan membicarakan pembinaan masyarakat miskin agar bangkit mengembangkan potensinya.
13.Untuk meningkatkan mutu akademis, memerlukan sarana yang harus dibiayai dengan uang SPP.
Perbaikan : Untuk meningkatkan mutu akademis, kita memerlukan sarana yang harus dibiayai dengan uang SPP.
14.Untuk mendaki gunung seorang pendaki harus menyiapkan peralatan,stamina, dan semangat yang tinggi.
Perbaikan : Untuk mendaki gunung , seorang pendaki harus menyiapkan peralatan,stamina, dan semangat yang tinggi.
15.Penelitian itu masih dalam taraf pengumpulan data-data yang sangat diperlukan guna menguji hipotesis.
Perbaikan : Penelitian itu masih dalam tahap pengumpulan data yang nantinya sangat diperlukan guna menguji hipotesis.
16.Hipotesis nol adalah berarti tidak membedakan variabel x dan variabel y.
Perbaikan : Hipotesis nol adalah hipotesis yang tidak membedakan variabel x dan y.
17.Masing-masing mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa sesuatu perlengkapan.
Perbaikan : Setiap mahasiswa yang mengikuti studi lapangan harus membawa perlengkapan penelitian nya.
18.Dalam cerita itu dikisahkan seorang wanita yang berhasil menyelamatkan bayi yangdilahirnya ketika peristiwa itu berlang-sung.
Perbaikan : Cerita itu mengisahkan seorang wanita yang berhasil menyelamatkan bayi yang dilahirkannya ketika peristiwa itu berlangsung.
19.Karena sering sakit dan tidak masuk kuliah maka soal yang mudahpun tidak mampu dijawabnya.
Perbaikan : Karena sering sakit dan tidak hadir kuliah maka soal yang mudahpun tidak mampu dijawabnya.
20. Berhubung waktu ujian sudah mendesak, sehingga persiapan untuk belajar secara mendalam tidak dilakukan.
Perbaikan : Persiapan untuk belajar secara mendalam tidak dilakukan karena waktu ujian sudah mendesak.
***************************************************************************

7. Buatlah sebuah paragraf menggunakan kalimat efektif ( terdiri atas 5 kalimat ) !
topik sesuai dengan bidang studi Anda. Perhatikan penggunaan kata penghubung antarkalimat, struktur,diksi,ejaan,dan persyaratan kalimat efektif ,kalimat topik dan kalimat penjelas. dan setiap kalimat diberi nomor urut.

MAHASISWA BERPRESTASI

Mahasiswa ideal adalah mahasiswa yang berprestasi, tetapi menurut saya mahasiswa yang berprestasi bukan hanya sukses dalam bidang pendidikan, namun juga dalam organisasi ruang lingkup kehidupannya. Dalam konteks akademik, mahasiswa mempunyai tanggung jawab terhadap almamaternya maupun terhadap diri sendiri dan orang tua agar kuliahnya menghasilkan predikat memuaskan dan tepat waktu.Sisi lain mahasiswa mempunyai label ”agent social of change” yang juga tak kalah pentingnya dilakukan. Kondisi ini masuk pada ranah kedudukan mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat. Bahkan predikat ini sudah mengakar pada masyarakat umum bahwa mahasiswa merupakan garda terdepan dalam menatap perubahan masa depan bangsa.
Pada tataran tanggung jawab akademik mahasiswa dihadapkan pada kehidupan masa depan mereka. Selesai kuliah, bekerja atau menambah daftar pengguran terdidik? Artinya, pada wilayah ini mahasiswa bersentuhan yang namanya dunia kerja. Bicara dunia kerja terkait dengan kemampuan akademik dan IPK. Bagi mahasiswa yang memiliki kesadaran sosial (social awareness), paradigma yang dibangun adalah selain belajar juga diimbangi (balance) dengan kegiatan sosial, dengan harapan mereka dapat melaksanakan label yang selama ini dimiliki mahasiswa, yaitu sebagai agen perubahan sosial. Pada konteks ini mahasiswa dihadapkan problem benturan aturan akademik yang mengekang kreativitas mahasiswa.
Dari dua dimensi tanggung jawab itulah, kemudian melahirkan beberapa tipikal mahasiswa. Pertama, Mahasiswa akademik ansich. Mahasiswa model ini biasanya rajin ke kampus. Ada yang menyebutnya mahasiswa kupu-kupu (kuliah-pulang), mahasiswa segi tiga K (Kuliah, Kantin, dan Kos). Datang tepat waktu, semua tugas dikerjakan, catatan lengkap, dan manut pada dosen. biasanya diakhir semester menjadi incaran banyak mahasiswa untuk sekedar memfotokopi bahan kuliah dan dijadikan mitra menjawab soal UAS. Mahasiswa berkarakter tadi masih termasuk mahasiswa tipe pertama yang sering disebut mahasiswa anak dosen, karena tipe mahasiswa seperti itu biasanya diambil menjadi asdos, selesai melanjutkan akademik, kemudian menjadi dosen.
Dari beberapa paparan fakta dan data di atas, nampaknya dari berbagai kalangan (mahasiswa, dosen, pihak birokrasi kampus dan pemerintah) tidak punya alasan lagi untuk segerah mengimplementasikan diskursus keseimbangan Akademik dan Ekstra. Dalam kerangka ini ada tipikal mahasiswa ketiga, adalah mahasiswa aktivis yang akademis. Pada tipe ini mahasiswa memiliki kesadaran akademik (academic awareness) sekaligus kesadaran sosial. Atau kata lain tipe ketiga ini hasil dari antitesis antara mahasiswa akademik ansich dan mahasiswa aktivis. Mahasiswa ini menganggap kuliah juga harus diselesaikan. Tipe mahasiswa ini memiliki kelebihan dintara tipe mahasiswa pertama dan kedua. Basic keilmuan yang dibangun tidak sebatas diruang kuliah saja.
Tipe ini adalah format mahasiswa ideal–keseimbangan intra dan ekstra atau akademik dan organisasi–yang sangat relevan dan dibutuhkan dalam membangun Bangsa Inodonesia kedepan. Oleh karena itu masih tergolong sulit menemukan mahasiswa tipikal seperti ini. Meminjam bahasanya Andreas Harefa, tipikal mahasiswa ini disebut mahasiswa pembelajar. Seorang mahasiswa yang terus-menerus belajar, baik dalam meraih prestasi akademik juga dengan belajar membangun kepekaan sosial (sensitivity of social) lewat aktivitas organisasi baik di dalam dan atau pun luar kampus.
Ada anggapan menyesatkan bahwa organisasi itu mengganggu kuliah. Jika ada dosen yang berkata demikian, dipastikan orangnya tidak pernah berproses didunia oraganisasi. Saya pikir tergantung individu masing-masing, persolannya bukan karena organisasi, tapi faktor pelakunya. Pengalaman penulis pernah mengikuti lima organisasi dikampus dan luar kampus dalam waktu yang bersamaan memegang tanggung jawab tiga organisasi, ternyata bisa menyeimbangkan kuliah dan organisasi. Jadi tidak ada alasan bahwa organisasi mengganggu kuliah.
Apakah sulit untuk mengimbangkan akademik dengan bersosialisasi? Sebenarnya tidaklah begitu sulit menjadi mahasiswa aktivis-akademis. Hanya dibutuhkan manajemen waktu yang disiplin dan tahan banting dalam menghadapi tantangan hidup. Menjadi mahasiswa yang akademik dan memiliki segudang kegiatan tidak merugikan masa depan kita. Dalam pandangan ilmu kesehatan bahwa otak yang terbiasa banyak agenda kegiatan dan sering merasakan stres, loncatan suksesnya lebih besar. Dari pada orang yang hanya mempunyai kebiasaan kuliah-kos, maka otaknya akan terbatas hanya sampai diruang itu-itu saja.
========================================================================
gaya bahasa yang di gunakan :
1. kalimat berkompilasi : Sebenarnya tidaklah begitu sulit menjadi mahasiswa aktivis-akademis. Hanya dibutuhkan manajemen waktu yang disiplin dan tahan banting dalam menghadapi tantangan hidup. Menjadi mahasiswa yang akademik dan memiliki segudang kegiatan tidak merugikan
2. Kalimat bervariasi pertanyaan : Apakah sulit untuk mengimbangkan akademik dengan bersosialisasi? Pada tataran tanggung jawab akademik mahasiswa dihadapkan pada kehidupan masa depan mereka. Selesai kuliah, bekerja atau menambah daftar pengguran terdidik?
3.  Kalimat bervariasi pernyataan : Pada tipe ini mahasiswa memiliki kesadaran akademik (academic awareness) sekaligus kesadaran sosial. Atau kata lain tipe ketiga ini hasil dari antitesis antara mahasiswa akademik ansich dan mahasiswa aktivis.
4.  Kalimat berepetisi bentuk : Dalam pandangan ilmu kesehatan bahwa otak yang terbiasa banyak agenda kegiatan dan sering merasakan stres, loncatan suksesnya lebih besar
5.  Kalimat berkonstruksi Idiomatik : Tipe ini adalah format mahasiswa ideal–keseimbangan intra dan ekstra atau akademik dan organisasi–yang sangat relevan dan dibutuhkan dalam membangun Bangsa Inodonesia kedepan.
Reff :

REMAJA DAN NARKOBA

Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat. Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan hidup bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda sebagai generasi yang diharapkan menjadi penerus bangsa, semakin hari semakin rapuh digerogoti zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga pemuda tersebut tidak dapat berpikir jernih. Akibatnya, generasi harapan bangsa yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan.Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja. Kalau dirata- ratakan, usia sasaran narkoba ini adalah usia pelajar, yaitu berkisar umur 11 sampai 24 tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa bahaya narkoba sewaktu- waktu dapat mengincar anak didik kita kapan saja.
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh (Yusuf, 2004: 34). Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Bahaya bagi pelajar.
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja (pelajar) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba
Narkoba (Narkotika dan Obat-obatan yang mengandung zat adiktif/berbahaya dan terlarang) belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba  ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya. Apakah narkoba saat ini sudah beredar luas? Ya pastinya narkoba saat ini banyak kita jumpai di kalangan remaja dan generasi muda dalam bentuk kapsul, tablet dan  tepung seperti ekstasy, pil koplo dan shabu-shabu, bahkan dalam bentuk yang amat sederhana seperti daun ganja yang dijual dalam amplop-amplop.
Saat ini para orang tua, mulai dari ulama, guru/dosen, pejabat, penegak hukum dan bahkan semua kalangan telah  resah terhadap narkoba ini, sebab  generasi muda masa depan bangsa  telah banyak terlibat di dalamnya.
Akibat leluasannya penjualan narkoba  ini, secara umum mengakibatkan timbulnya gangguan mental organik dan pergaulan bebas yang pada gilirannya merusak masa depan bangsa.
Menurut WHO (1982) Narkoba adalah Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal. Disini akan kami jelaskan tentang jenis-jenis narkoba, yaitu diantaranya adalah :
1.      Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
2.      Psikotropika Zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku
3.      Zat adiktif adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein
Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin. Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik!
gaya bahasa yang di gunakan :
1. kalimat berkompilasi : belakangan ini amat populer di kalangan remaja dan generasi muda bangsa Indonesia, sebab penyalahgunaan narkoba  ini telah merebak ke semua lingkungan, bukan hanya di kalangan anak-anak nakal dan preman tetapi telah memasuki lingkungan kampus dan lingkungan terhormat lainnya.
2. Kalimat bervariasi pertanyaan : Apakah narkoba saat ini sudah beredar luas?
3.  Kalimat bervariasi pernyataan : Menurut WHO (1982) Narkoba adalah Semua zat padat, cair maupun gas yang dimasukan kedalam tubuh yang dapat merubah fungsi dan struktur tubuh secara fisik maupun psikis tidak termasuk makanan, air dan oksigen dimana dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal.
4.  Kalimat berepetisi bentuk : Narkotika adalah Zat/ obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
5.  Kalimat berkonstruksi Idiomatik : narkotika dan obat-obatan terlarang. Apabila tidak melakukannya dia merasa ketagihan (sakau) yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan perasaan sakit yang sangat pada tubuh
Reff :

PRIA METROSEKSUAL

Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang berasal dari paduan dua istilah: metropolitan danheteroseksual. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada pria (khususnya yang hidup pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis) yang menampilkan ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum priahomoseksual (seperti perhatian berlebih terhadap penampilan), meskipun dia bukanlah seorang homoseksual.
Pria metroseksual. Sebuah istilah yang menunjuk pada suatu gaya hidup baru di perkotaan. Rapi, harum, trendi, danfashionable tak lagi menjadi monopoli kaum wanita. Apakah pria metro seksual seperti pria biasa? Atau pria metroseksual identik dengan perawatan tubuh dan tend masa kini ? Pria metroseksual pun menikmatinya. Makin banyak pria di kota-kota besar yang ingin mengubah penampilan menjadi lebih menarik dengan cara menghabiskan uangnya untuk berolah tubuh ke fitness center maupun ke salon. Zaman sudah berubah. Perawatan tubuh yang umumnya hanya dilakukan kalangan perempuan dan dianggap tabu bila dilakukan laki-laki, atau perawatan wajah yang dahulu identik dengan wanita, sekarang juga banyak dilakukan kaum pria. Kini pria semakin nyaman dan mudah mengekspresikan sisi-sisi feminin seperti wanita. Penampilan diri yang menarik menjadi hal penting bagi kaum pria itu sehingga mereka tak ragu lagi melakukan perawatan diri, termasuk di salon. Pria metroseksual saat ini bebas dalam mengekspresikan dirinya. Golongan pria ini pun terkesan menolak paham patriarki, yang mempunyai anggapan bahwa pria haruslah seorang "lelaki", bukan perempuan. Ini dipicu nilai-nilai baru yang mewarnai gaya hidup masyarakat Indonesia terhadap laki-laki yang tinggal di perkotaan, yang cenderung berorientasi pada nilai-nilai kebendaan. Artinya, telah terjadi pergeseran orientasi nilai budaya pada jenis kegiatan, minat, maupun pendapat yang lebih mementingkan penampilan secara fisik, glamour, dan sebagainya.
Bahkan lahirnya pria metrosexual adalah ulah arus modernisasi dunia, dimana pria juga dituntut rapi dan bersih. Tidak benar jika menyamakan para pria pesolek ini dengan gay! Mereka memang suka sekali memakai barang-barang yang hanya dimiliki kaum gay. Tapi jangan harap mereka akan melirik pria di kafe, mal, atau dimana saja! Para pria ini menganggap dirinya lebih perhatian, romantis, dan keren. Sedangkan pria biasa menganggap dirinya lebih unggul dan ingin menguasai perempuan.
Para pria metrosexual ini salah satunya adalah David beckham. Suami Victoria Beckham ini sangat suka sekali berganti tatanan rambut, perawatan tubuh, narsis, dan fashion-oriented. Terlepas dari hobinya yang genit, pria metrosexual memiliki perasaan yang lebih halus dan dapat dikatakan memiliki perasaan wanita. Sensitif dan mengerti perasaan wanita, pria seperti ini mungkin tidak terlihat maskulin. Akan tetapi para pria ini cenderung lebih setia dan menghargai wanita.
Ciri-ciri pria metrosexual:
* Selalu ingin tampil rapi, bersih, dan wangi
* Sensitif dan mengerti perasaan wanita
* Rajin ke salon, bahkan bisa sampai 2 kali seminggu
* Mengenal merk terkenal dengan baik
* Mampu berbelanja selama berjam-jam tanpa merasa lelah
* Rajin menyambangi pusat – pusat kebugaran
* Suka akan fashion dan selalu mengikuti trend terbaru
* Berpikiran lebih liberal dan santai
* Tidak seperti pada pria umumnya yang lebih otoriter dan membedakan status
Jangan berfikir negatif terlebih dahulu dengan pria metroseksual! Karena metroseksual ini bukanlah seorang homoseksual atau pria yang kemayu. Ia tetaplah pria normal yang bisa memiliki keluarga yang bahagia dengan istri yang cantik dan anak-anak yang lucu. Hanya lebih \”kewanitaan\”, misalnya lebih senang ngobrol dan mampu berkomunikasi dengan lebih baik daripada rata-rata pria. Dan, yang paling nyata, metroseksual ini sangatlah fashionable.
==================================================================
gaya bahasa yang di gunakan :
1. kalimat berkompilasi : Metroseksual ini bukanlah seorang homoseksual atau pria yang kemayu. Ia tetaplah pria normal yang bisa memiliki keluarga
2. Kalimat bervariasi pertanyaan : Apakah pria metro seksual seperti pria biasa? Atau pria metroseksual identik dengan perawatan tubuh dan tend masa kini ?
3.Kalimat bervariasi pernyataan : Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk yang berasal dari paduan dua istilah: metropolitan danheteroseksual. Istilah ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada pria (khususnya yang hidup pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis)
4. Kalimat bervariasi perintah :  Jangan berfikir negatif terlebih dahulu dengan pria metroseksual!
·                                         Tidak benar jika menyamakan para pria pesolek ini dengan gay!
55. Kalimat berepetisi bentuk : dia akan terus ikut, ikut, dan mengikuti perkembangan tren nya.
·                                       pria metrosexual memiliki perasaan yang lebih halus dan dapat dikatakan memiliki perasaan wanita.                Sensitif dan mengerti perasaan wanita, pria seperti ini mungkin tidak terlihat maskulin
66.  Kalimat berkonstruksi Idiomatik : Bahkan lahirnya pria metrosexual adalah ulah arus modernisasi dunia, dimana pria juga dituntut rapi dan bersih. Para pria metrosexual ini salah satunya adalah David beckham. Suami Victoria Beckham ini sangat suka sekali berganti tatanan rambut, perawatan tubuh, narsis, dan fashion-oriented.

Reff :
1. https://regulusabraham.wordpress.com/tag/ciri-ciri-cowok-metroseksual/
2. http://www.thecrowdvoice.com/post/budaya-pria-metrosexual-pergeseran-nilai-laki2-4906233.html
3. http://asmarie.blogdetik.com/2011/07/19/seperti-apakah-pria-dandy-dan-metroseksual-itu/
4. http://id.wikipedia.org/wiki/Metroseksual

Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Followers

Followers

Pages - Menu

Popular Posts